Selasa, 28 Desember 2010

Telaga Puteri Tujuh Warna di Bengkulu

Dari puluhan objek wisata yang ada di Provinsi Bengkulu, Telaga Puteri Tujuh Warna merupakan tempat yang paling unik sehingga dijadikan salah satu objek andalan.Keunikan dari objek wisata itu yakni dari tujuh telaga yang ada warna airnya berbeda-beda, yaitu biru, merah, cokelat, hitam, putih, abu-abu, dan merah muda.

Telaga Putri Tujuh Warna berlokasi di Desa Rimbo Pengadang, Air Dingin, perbatasan Kabupaten Rejang Lebong dengan Kabupaten Lebong. Luas lokasi Telaga Putri Tujuh Warna tersebut diperkirakan mencapai 50 hektare dengan jarak tempuh 20 km dari pusat kota Curup, ibu kota Kabupaten Rejang Lebong, atau sekitar 120 km dari Bandara Fatmawati, Kota Bengkulu.

Untuk mencapai lokasi, para wisatawan harus menempuh dengan berjalan kaki melalui jalan setapak lebih kurang dua jam perjalanan. Objek wisata tersebut selama ini belum terpublikasikan serta belum ada pengelolaan, padahal sangat bagus dan memiliki kekhasan yakni memiliki air tujuh warna.

Sepanjang jalan menuju lokasi bisa di jumpai ladang ladang penduduk, hutan hujan tropis yang menghijau, dan bukit bukit barisan yang berbaris terhampar jauh, sudut pemandangan alam yang masih bisa di nikmati di kawasan Rimbo Pengadang. Menghirup udara yang segar bebas polusi serta menikmati keasrian flora dan fauna lokal tanah Rejang. Dalam perjalanan berjalan kaki, gemercik aliran air yang bening bisa di temui sebagai mata air kecil yang mengalir di sekitar jalan menuju lokasi, lumayan buat obat penghilang lelah saat berjalan kaki, apalagi membasuh muka akan terasa menyegarkan badan yang penuh keringat karena berjalan kaki.

Telaga terdiri dari telaga besar yang berdiameter sekitar 50m yang berwarna : Biru, merah, putih, dan keabuan
Dan telaga kecil yang berada di sekitar telaga besar yang berwarna : kuning, coklat, dan hitam

Bilai kita tiba dilokasi yang pertama kita saksikan adalah telaga biru. Telaga biru merupakan kolam alam sumber air panas (hot spring) yang cukup besar, berdiameter sekitar 10 m,beserta beberapa kolam kecil di sekitarnya. Sekitar telaga Biru akan di jumpai sekumpulan telaga kecil (kolam alami) yang berwarna kuning, hitam dan coklat. Dari telaga biru kita baru akan menemukan dengan berjalan kaki sekitar 200 meter untuk menemukan lokasi telaga merah. Diperjalanan menuju telaga merah ini kita bisa menemukan sungai kecil warna merah, flora hutan selain pepohonan juga di dominasi paku-pakuan dan pandan-pandanan, serta vegetasi lumut yang banyak terdapat di hutan basah tropis.Selanjutnya, berjarak sekitar 500 meter dari telaga merah (cukup jauh juga buat berjalan kaki) kita akan menemukan telaga abu – abu. Perjalanan menuju telaga kecil ini mesti hati hati karena menuruni tebing. Telaga abu – abu ini hanya berdiameter sekitar 4 meter.
Berjalan kaki sejauh 500 meter lagi, kita akan menemukan telaga utama(paling besar) yaitu telaga putih, dengan lebar sekitar 50 meter dan panjang 100 meter. Dari sini kita bisa melihat langit dengan leluasa, karena di perjalan sebelumnya langit tertutup oleh lebatnya daun pepohonan.Asal nama telaga Puteri Tujuh Warna Konon di telaga terbesar yaitu telaga yang berwarna putih dilarang untuk menyebutkan kata puteri, di percaya bila menyebut kata puteri maka semburan mata air besar di tengah danau akan semakin besar, oleh karena itu di beri nama telaga Puteri Tujuh Warna. Klik untuk info lainnya.


Read more »

Perayaan Tabot di Bengkulu

Perayaan Tabot pada mulanya dibawa dan dikembangkan oleh orang-orang India asal Siphoy yang datang bersama datangnya tentara Inggris ke Bengkulu tahun 1685. Mereka datang ke Bengkulu dari Madras-Benggali India bagian selatan, bersama-sama bangsa Inggris semasa pendudukannya di Bengkulu. Salah satu pendatang tersebut adalah Ulama Syiah bernama Syeh Burhanuddin yang kemudian lebih dikenal dengan nama Imam Senggolo.
Beliau lah yang pertama kali memperkenalkan upacara Tabot kepada masyarakat Bengkulu yang berada di sekitar Benteng Marlborough pada saat itu. Upacara ini selanjutnya diwariskan kepada anak cucu keturunannya yang kemudian diantaranya ada yang berasimilasi dengan orang Bengkulu.

Upacara tradisional yang dinamakan dengan "Tabot" dan sering juga diucapkan dengan nama "Tabut", di lain dareah yaitu Sumatera Barat dikenal dengan nama "Tabui" adalah merupakan upacara berkabung Kaum Syi'ah. Karena upacara ini sudah cukup lama tumbuh dan berkembang di sebagian masyarakat Kota Bengkulu, maka akhirnya dipandang sebagai upacara tradisional orang Bengkulu. Baik dari kalangan kaum Sipai maupun oleh seluruh masyarakat Melayu Bengkulu. Dengan demikian jadilah Upacara Tabot sebagai Upacara Tradisional dari suku Melayu Bengkulu.

Seperti telah diuraikan sebelumnya, nama "Tabut" berasal dari kata Arab yaitu Tabut, yang secara harfiah berarti Kotak Kayu atau Peti. Konon menurut kepercayaan kaum Bani Israil pada waktu itu bahwa bila Tabut ini muncul dan berada di tangan pemimpin mereka, akan mendatangkan kebaikan bagi mereka. Namun sebaliknya bila Tabut tersebut hilang maka akan dapat mendatangkan malapeta bagi mereka.
Di Bengkulu sendiri, upacara Tabot ini merupakan upacara hari berkabung atas gugurnya Syaid Agung Husien bin Ali bin Abi Thalib, salah seorang cucu Nabi Muhammad SAW. Inti dari upacara tersebut adalah mengenang usaha dan upaya para pemimpin Syi'ah dan kaumnya yang berupaya mengumpulkan bagian-bagian dari jenazah Husien. Setelah semua bagian tubuhnya terkumpul kemudian diarak dan dimakamkan di Padang Karbala. Seluruh upacara berlangsung selama 10 hari, yaitu dari tanggal 01 sampai dengan 10 Muharram. Adapun tahapan dari upacara Tabot tersebut adalah sebagai berikut : Mengambil Tanah, Duduk Penja, Menjara, Meradai, Arak Penja, Arak Serban, Gam (masa tenang/berkabung) dan Arak Gedang serta Tabot terbuang. Info wisata lain yang layak anda ketahui.


Read more »

Rabu, 22 Desember 2010

Sungai Musi di Kota Palembang

Sungai Musi mempunyai panjang 750 Km dan merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Sejak masa Kerajaan Sriwijaya, sungai ini terkenal sebagai sarana transportasi utama masyarakat. Di tepi Sungai Musi terdapat Pelabuhan Boom Baru dan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II.
Sungai Musi membelah Kota Palembang menjadi dua bagian kawasan: seberang ilir di bagian utara dan seberang ulu di bagian selatan. Mata airnya bersumber di daerah Kepahiang, Bengkulu. Sungai ini merupakan muara sembilan anak sungai besar, yaitu Sungai Komering, Rawas, Batanghari, Leko, Lakitan, Kelingi, Lematang, Semangus, dan Ogan. Sungai Musi penting bagi masyarakat Palembang karena sebagai salah satu alternatif sarana transportasi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perahu (taksi) motor yang mondar-mandir membawa penumpang yang ingin menyeberang.
Biasanya pengunjung berdatangan pada sore hingga malam hari untuk menyaksikan matahari terbenam dan suasana malam yang diterangi lampu-lampu di sekitar sungai. Pada malam Minggu atau malam liburan lainnya, biasanya jumlah pengunjung yang mengunjungi jembatan Ampera dan sekitarnya akan lebih banyak.
Sungai Musi menjadi tempat rekreasi untuk tua-muda dan anak-anak, termasuk wisatawan di luar kota Palembang. Di kawasan ini, pengunjung dapat menyaksikan Rumah Rakit, yaitu rumah tradisional khas Palembang.
Pada hari-hari perayaan tertentu, misalnya Hari Peringatan Kemerdekaan Indonesia, diadakan festival air, seperti perlombaan perahu (bidar), kontes menghias perahu, perlombaan berenang menyeberangi sungai dan lain-lain.
Sungai Musi terletak di tengah kota Palembang, yang mana bagian ilir berada di Palembang bagian utara dan ulu berada di Palembang bagian selatan.
Untuk memasuki kawasan ini pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk karena Sungai Musi merupakan kawasan terbuka.
Untuk menuju ke Sungai Musi, pengunjung dapat menggunakan angkutan kota (angkot) dengan jurusan Ampera atau Pasar 16 Ilir dari terminal Sako Kenten Palembang, tarifnya sekitar Rp.1.500,- sampai Rp.5.000,- atau menggunakan Becak Palembang, dengan tarif sekitar Rp.5.000,- sampai Rp.10.000,-.
Di sekitar Sungai Musi terdapat banyak penginapan dengan tarif yang bervariasi antara Rp.250.000,- sampai Rp.5.000.000,-. Sedangkan untuk keperluan makan pengunjung tidak perlu bingung karena di tempat ini terdapat banyak rumah makan, baik yang ada di pinggir sungai atau di rumah terapung. Rumah-rumah makan tersebut menawarkan menu andalannya, seperti Pindang Ikan Patin yang merupakan makanan khas Palembang. Selain itu, di sekitar Sungai Musi terdapat penjual kerupuk, pempek Palembang dan kerajinan-kerajinan tangan, seperti songket dan kain jumputan.
Di kawasan Jembatan Ampera, pengunjung dapat menyewa perahu motor dengan tarif antara Rp.50.000, sampai Rp.100.000,- tergantung kelihaian penyewa dalam menawar. Selamat menikmati perjalanan. Disini tersedia info wisata lainnya.



Read more »

Minggu, 12 Desember 2010

Danau Singkarak Sumatera Barat

Danau Singkarak merupakan Danau terluas ke-2 di Sumatera setelah Danau Toba. Danau yang terletak pada ketinggian 36,5 meter dari permukaan laut ini merupakan habitat dari spesies ikan hias yang hanya hidup di Danau ini saja. Masyarakat setempat menyebutkan " Ikan Bilih ". Yang menjadi keunikan dari ikan ini, ia tidak dapat dibudidayakan di luar habitatnya.

Danau Singkarak berada di dua kabupaten di Sumatera Barat, Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar. Danau ini merupakan hulu Batang Ombilin. Air danau ini sebagian dialirkan melewati terowongan menembus Bukit Barisan ke Batang Anai untuk menggerakkan generator PLTA Singkarak di dekat Lubuk Alung, Padang Pariaman.

Memang tak bisa dipungkiri, pemandangan di sekitar obyek wisata alam ini begitu menawan. Mata tak akan bosan melihat hamparan air kebiruan yang jernih dengan riak-riak kecil mengiringinya. Juga, butiran pasir halus yang membentang di bibir danau. Di tengah danau, perahu kecil milik nelayan sedang mengarungi danau yang tenang, tempat bersemayam aneka jenis ikan. Juga hilir mudik perahu motor atau becak danau yang disewakan bagi wisatawan.

Pohon-pohon yang tumbuh di sepanjang tepian danau menjadi pembatas antara daratan dan air. Bahkan beberapa sudut ada areal persawahan yang menghijau, membuat suasana semakin tentram. Apalagi, hamparan Bukit Barisan melatarbelakanginya tanpa batas, dan dari kejahuan bisa disaksikan Gunung Singgalang dan  Marapi yang berdiri gagah seolah menjaga ketenangan danau ini.

Lingkungan yang asri, hawanya yang sejuk, suasananya yang tenang, damai, aman dan nyaman menjadi pesona bagi yang mengunjunginya. Pesona Danau Singkarak, memang tak pernah habis kalau diceritakan. Karenanya danau terbesar kedua di Sumatera, setelah danau Toba menjadi primadona bagi Sumbar menjadi daerah tujuan wisata unggulan, sekaligus menjadi destinasi pelengkap bagi wisatawan yang berwisata ke provinsi.

Selain tempat berwisata yang mengasyikkan, Danau Singkarak juga digunakan sebagai tempat olahraga (sport tourism) seperti di darat bisa untuk jalan santai, jogging, senam. Di danau untuk olahraga berenang, fishing, dayung dan olahraga udara seperti paragliding, terjun bebas, parasailing, paralayang yang melayang di udara bebas dengan pemandangan yang indah. Apalagi, Danau yang terletak pada ketinggian 36,5 meter dengan suasana berbukit maka sangat cocok untuk paralayang. So, jangan sampai anda melewatkan indahnya liburan ke Danau Singkarak kalau suatu saat main ke Sumatera Barat. Info wisata menarik lainnya.



Read more »

Rabu, 08 Desember 2010

Arung Jeram Sungai Alas di Aceh

Sungai ini terletak di dalam Taman Nasional Gunung Leuser dan mengalir ke arah Aceh Selatan. Sungai ini termasuk sungai yang selalu diimpikan untuk diarungi oleh setiap maniak arung jeram. Untuk kategori kesulitannya antara kelas 2-3, dikiri kanan aliran sungai terdapat hutan lebat , sawah atau perkebunan.Di salah satu titik, yakni desa Ketambe,pelaku arum jeram kalau beruntung bisa bertemu dengan orang utan.

Ada beberapa trip yang bisa dipilih. Untuk perjalanan satu hari pengarungan dapat dimulai dari Serkil ke Ketambe atau Natam dekat Kutacane. Jika memang tertarik untuk trip panjang, pangarungan dapat dimulai dari Ketambe ke Gelombang, Aceh Selatan.Jalur ini adalah jalur ekspedisi yang cukup menegangkan sekaligus mengasyikkan, karena melintas hutan tropis selama tiga hari penuh. Di titik-titik perhentian telah disediakan fasilitas pondok-pondok wisata yang dapat digunakan untuk bermalam.

Tempat wisata yang terletak di Kabupaten Aceh Tenggara ini sangat menarik untuk dinikmati dikarenakan panorama alam hutan tropisnya yang indah dan dapat mengunjungi perkampungan rakyat tradisional di sepanjang tepian Sungai Alas. Sungai ini berarus tenang sampai deras dan jeram-jeramnya yang membawa keasyikan tersendiri dan memerlukan keberanian yang tinggi untuk mengarunginya. Dan juga wisatawan dapat menikmati jenis satwa yang turun minum ke tepi sungai seperti primata, rusa, gajah, burung. Jika ingin merasakan sejuk dan jernihnya air sungai, wisatawan diperbolehkan mandi. Info wisata menarik lainnya.




Informasi dan kontak :
Kantor Taman Nasional Gunung Leuser
Jl. Raya Blangkejeren No. 37 Tanah Merah
Km. 3, PO.Box 16. Kutacane
Nangroe Aceh Darussalam
Telp. (0629) 21358
Fax. (0629) 21016
Read more »

Air Terjun Sipiso-piso Sumatra Utara

Air Terjun Sipiso-piso merupakan sebuah kawasan wisata alam yang terletak tidak jauh dari permukiman masyarakat Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara.Air terjun ini berada di ketinggian lebih kurang 800 meter dari permukaan laut dan dikelilingi oleh bukit yang hijau karena ditumbuhi hutan pinus.
Takjub adalah kalimat pertama yang terlintas, ketika tiba di lokasi air terjun Sipiso-piso, sungguh indah.
Bayangkan, sebuah air terjun yang mengalir deras, terdapat dataran yang subur ditanami tumbuh-tumbuhan dan deretan pegunungan di atasnya.Sebelum menikmati air terjun dari dekat, Anda akan disuguhi pemandangan indah Tanah Karo dari gardu pandang yang ada di puncak bukit, titik pangkal aliran air terjun Sipiso-piso. Dari puncak bukit yang mengitari Air Terjun Sipiso-piso ini pula Anda dapat menyaksikan keindahan lansekap Danau Toba, sebuah danau vulkanik terbesar di dunia.

Akses menuju Air Terjun Sipiso-piso dari Kota Medan, ibukota Provinsi Sumatra Utara, dapat ditempuh menggunakan bus atau mobil pribadi sekitar 2 jam menuju Kabanjahe, ibukota Kabupaten Karo.Kabanjahe terletak di selatan kawasan wisata dataran tinggi yang terkenal, yakni Berastagi. Setiap 45 menit bus trayek Kabanjahe diberangkatkan dari terminal pusat kota Medan.

Penginapan tentu menjadi hal yang penting bagi wisatawan. Ketika berwisata di Air Terjun Sipiso-piso dan berkeinginan untuk bermalam, maka Anda dapat menemukan penginapan di Desa Tongging atau di Kota Kabanjahe, ibukota Kabupaten Karo. Selain itu, bila Anda ingin mencari kenang-kenangan atau suvenir untuk keluarga di rumah, maka datangi saja berbagai penjaja suvenir khas Tanah Karo di kawasan wisata ini. Info wisata menarik lainnya.
Read more »

Selasa, 07 Desember 2010

Wisata Danau Toba

 Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir. Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara. Danau ini lebih mirip lautan dibandingkan danau. Suasana yang adem dan menyegarkan, pemandangan yang indah dan memesona, dengan pegunungan yang mengelilingi daerah ini akan membuat Anda betah. Pulau Samosir terletak dengan megahnya di tengah-tengah pulau. Di tengah-tengah Samosir, masih ada danau lagi, yang menambah keunikan tempat wisata ini.

Danau yang luas ini memiliki nilai magis dan kosmologis, karena dipercaya sebagai tempat berdiamnya Namborru (tujuh dewi leluhur Suku Batak). Bilamana masyarakat Suku Batak ingin menggelar acara adat di sekitar danau, mereka harus terlebih dahulu memohon izin kepada Namborru. Seperti dalam perayaan Pesta Rakyat Danau Toba yang setiap tahunnya digelar, beberapa ritual dilakukan terlebih dahulu sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur.

Keindahan Danau Toba sangat  mengagumkan. Danau itu dikelilingi oleh perbukitan, sehingga suasana di sekitar  danau terasa nyaman, udaranya segar dan sejuk. Para pengunjung dapat menikmati  keindahannya dengan berenang atau pun menyewa perahu motor, mengitari sekitar  danau. Di sore hari, pengunjung dapat menikmati suasana yag lebih hening dengan  pemandangan cahaya matahari terbenam yang begitu indah

Danau Toba berkedalaman kurang lebih 450 meter. Terletak 906 meter di atas permukaan laut, tempat ini merupakan surga bagi banyak tumbuhan menarik.Ada banyak pilihan menikmati Danau Toba dengan mudah dan murah, salah satunya, kunjungi salah satu café-cafe disepanjang pantai Lumban Silintong, duduk santai sembari memesan satu gelas Jus dengan melihat mata telanjang cukup mengeluarkan sepulu recehan ribuhan, kita dapat mengamati kedahsyatan Danau Toba yang terbentang dengan begitu luas, juga mengasyikkan menikmati keindahan Danau Toba merupakan kenangan yang tidak terlupakan.

Dengan menggunakan mobil sewaan dari kota Medan, Anda dapat mencapai Parapat dalam waktu kurang lebih 4 jam. Parapat terletak sekitar 185 kilometer jauhnya dari ibu kota Sumatra Utara. Anda juga dapat menggunakan bus atau mengikuti tur untuk mengunjungi danau ini. Berbagai penginapan dan hotel tersedia di Parapat. Beberapa hotel malah menyediakan fasilitas seperti kolam renang dan jacuzzi untuk memanjakan tamu-tamunya.

Jangan lupa untuk membeli suvenir seperti T Shirt, topi, gantungan kunci, dan sebagainya dapat Anda beli di Medan, Parapat, ataupun di Pulau Samosir. Di Tuk Tuk Anda dapat membeli kerajinan khas suku Batak yang unik--misalnya ulos, ukiran khas, kalender Batak, alat musik tradisional, dan lain sebagainya. Info wisata menarik lainnya.

Read more »

 
informasi tempat wisata di sumatra indonesia