Selasa, 25 Januari 2011

Objek Wisata alam Taman Raya Bung Hatta

Objek wisata alam Taman Raya Bung Hatta terletak tidak jauh dari Padang, sekitar lima belas kilometer melalui rute Solok. Tanaman langka dan bunga-bunga yang berwarna membuat suasana taman menjadi nyaman, segar dan eksotis. Ada terdapat 352 jenis flora dan 170 jenis fauna yang dilindungi di taman ini, seperti berbagai jenis tanaman tropis yang unik dan spesies endemik Sumatera.

Taman ini merupakan tujuan wisata sorga tropis, karena pengunjung yang datang ketaman ini besa mengenali berbagai tanaman dan jenis berbagai bunga. Selain mengenali berbagai jenis tanaman dan berbagai jenis binatang, pengunjung dapat juga menikmati alam pemandangan danau dan pengunungan. Luas area taman ini sekitr 70 ribu hektar, dengan konfigurasi bentang alam bergelombang ringan, agak curam sampai terjal dan berbukit-bukit dengan ketinggian 200 hingga 300 meter di atas permukaan laut.
Info Tempat wisata di Indonesia


Read more »

Kamis, 20 Januari 2011

Wisata Danau Sipin

Danau Sipin adalah salah satu tujuan wisata yang berada di Kota Jambi. Danau Sipin memiliki pemandangan yang sungguh eksotis, dimana pemandangan alam tersebut berupa pemandangan danau dengan airnya yang bersih, perahu-perahu nelayan yang melabu dipinggir danau dan pepohonan yang nan hijau.
Jika berada disekitar danau, Anda bisa melakukan berbagai kegiatan yakni berenang, membangun kemah tempat peristirahatan dan memancing. Namun jika Anda berminat berkunjung, lokasi wisata tersebut terletak tidak jauh dari pusat Kota Jambi, hanya dengan waktu sekitar 30 menit dari Kota Jambi. Menikmati pemandangan alam sekitar, bisa Anda lakukan dengan cara berkeliling dengan menggunakan perahu nelayan.[wlmn]
Indonesia Punya Wisata
Read more »

Rabu, 19 Januari 2011

Mangrove sebagai Objek Wisata Pangkalan Susu

Pangkalan Susu Kabupaten Langkat, Sumatera Utara terdapat kawasan hutan bakau (mangrove) yang akan dijadikan objek wisata.

Gagasan menjadikan hutan bakau (mangrove) ini sebagai objek wisata, karena di Indonesia sekarang ini sedang dikembangkan sebagai objek wisata yang mulai diminati wisatawan lokal maupun luar negeri, seperti wisata Anyar Mangrove di daerah Gunung Anyar Rungkut, Jawa Timur.

Langkah awal akan menata kembali kawasan mangrove yang sudah ada , tetapi selama ini sudah rusak dan berkurang, akibat dirambah dan dijarah, dan ini harus ditata agar hutan mangrove tetap lestari.

Untuk lokasi pengembangan mangrove dipilih kawasan Kelurahan Beras Basah di Kecamatan Pangkalan Susu yang berbatasan langsung dengan Desa Tanjung Pasir yang sedang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), sehingga menambah daya tarik untuk kunjungan wisata.

Rencana terpadu yang akan dilakukan adalah membuat zona pembibitan dan pengembang biakan flora dan fauna, budidaya bakau, tengar, mata buaya, budidaya biota laut ikan, kepiting, udang.

Juga pemamfaatan budidaya tiram mutiara, ternak lebah madu, rumput laut, lokasi memancing ikan denga tanaman bira, dan berbagai potensi lainnya guna mendukung hutan mangrove sebagai objek wisata pantai
Liburan ke Lombok Yuk !



Read more »

Pesona Wisata Pantai Iboih

Anda ingin ber-snorkling dan diving, berkunjunglah ke Pantai Iboih yang terletak di Kepulauan Weh. Pantai Iboih ini merupakan salah satu objek wisata alam yang paling sering menjadi tujuan dan di kunjungi wisatawan lokal maupun asing. Tetapi kebanyakan yang datang ke pantai iboih ini yaitu turis asing. Selain itu, kita juga dapat melakukan aktivitas, seperti : berselancar, naik sampan, berenang, serta menyelam untuk menikmati alam bawah air dengan keanekaragaman terumbu karang serta ikan-ikan karangnya yang indah.


Pantai Iboih berada di Kecamatan Sukakarya Kotamadya Sabang. Kelurahan Iboih memiliki luas 15 Km2. Untuk mencapai lokasi dapat di tempuh dngan jalan laut (kapal cepat) selama kurang lebih 45 menit dari Pelabuhan Ule lheue dan jalan darat selama kurang lebih 45 menit dari Pelabuhan Balohan menuju lokasi.
Pantai ini memiliki panorama alam yang indah. Di pantai ini kita dapat menikmati pondok-pondok yang dibangun oleh masyarakat, shelter, MCK, masjid, kios cendera mata dan hotel yang terdapat di Gapang. Dari pantai Iboih wisatawan juga dapat mengunjungi pulau rubiah yang terkenal dengan keindahan alam bawah taman lautnya. Selain itu, di Pulau Rubiah terdapat berbagai fasilitas yang dibangun yakni : pusat kegiatan menyelam yang dilengkapi dengan fasilitasnya (perahu motor, peralatan selam), mushola, shelter, MCK, rumah jaga, menara pengintai, jalan setapak, taman dan instalasi listrik. Penyewaan alat snorkling cukup menyewa sebesar Rp 45.000. Sedangkan untuk diving tergantung negosisasi dan sudah pengalaman atau tidak dan biaya sewanya sebesar Rp 200.000 untuk sekali diving
Liburan ke Bali Yuk !



Read more »

Kamis, 13 Januari 2011

Indahnya Istana Maimun

Kalau jalan-jalan di Kota Medan, Sumatera Utara, katanya belum lengkap kalau belum datang ke Istana Maimun. Adanya di Jalan Brigjen Katamso, Medan, Sumatera Utara. Dari Bandara Polonia maupun Pelabuhan Belawan, perlu waktu sekitar 30 menit sampai 1 jam. Apa sih istimewanya Istana Maimun ? Yuk kita lihat...

Istana ini dibangun tahun 1888. Waw, sudah 100 tahun lebih. Waktu kami datang, banyak turis dari negara tetangga, Malaysia. Warna kuning banyak bertebaran di istana yang pernah jadi pusat pemerintahan Kesultanan Deli ini. Secara, kuning itu memang warna khas Melayu.

Kalau dilihat-lihat, berasa banget pengaruh Eropanya. Lampu-lampu kristal dan perabotan istana seperti kursi, meja, dan lemari mungkin karena sang arsitek istana ini asalnya dari Italia yah. Selain perabotan, sebagian material bangunan memang didatangkan dari Eropa, seperti misalnya ubin marmer. Waduh, jauh banget yah.

Ruangan seluas 400 meter persegi ini, biasanya untuk acara penobatan Sultan Deli atau acara adat lain, termasuk saat hari besar Islam seperti Idul Adha. "Yang paling unik disini yah ruang pertemuan untuk pertemuan adat istiadat ini, yang sampai sekarang masih kami gunakan. Pertemuan dengan Sultan Deli, yang masyarakat Melayu bilang Angkat Sembah Kepada Sultan," jelas Bapak Tengku Hamzah, pemandu wisata kami.

Konon kabarnya Kesultanan Deli ini dulunya memang berlimpah dengan kemewahan. Mungkin itu juga kenapa kuning menjadi warna khasnya. Secara, kuning itu dekat dengan warna emas. Iya kan ?!

Inisiatif membangun istana yang terus jadi pusat pemerintahan Kesultanan Deli adalah Sultan Deli ke-9, yaitu Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Ya, keturunan Sultan Deli memang masih ada dan sekarang gelar sultan dipegang seorang bocah. Tengku Mahmud Arya Lamanjidi, yang juga putra sulung almarhum Letkol. Inf. Tito Otteman Mahmud Perkasa Alam.

"Sultan yang sekarang usianya sekarang 10 tahun. Tuanku Mahmud Arya Lamanjidi Perkasa Alam, Sultan Deli XIV. Beliau ditabalkan pada tahun 2005 yang lalu. Setelah ayahandanya meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat terbang di Aceh, Lhoksemauwe. Almarhum ayah Sultan Deli, seorang TNI, Tuanku Otteman Mahmud Perkasa Alam yang berpangkat kolonel dari Batalyon Siliwangi," papar Tengku Hamzah.

Wah tragis juga yah. Sang sultan cilik ini sendiri, lebih banyak tinggal di Sulawesi Selatan, ikut sang ibunda yang asli orang Makassar.

Sementara Istana Maimun selain dibuka untuk tempat wisata, sebagian ditempati kerabat kesultanan. Nah, kalau datang ke Medan, coba deh lihat-lihat kesini. Jangan sampai negeri tetangga sebelah, yang justru lebih banyak tahu.
Tempat menarik lainnya di Indonesia
Sumber: Indosiar.com



Read more »

Senin, 10 Januari 2011

Berwisata Ala Koboi di Sawahlunto

INGIN berwisata dengan suasana ala koboi? Nggak perlu jauh-jauh ke negara asalnya di Amerika. Cukup datang ke Sawahlunto, Sumatera Barat. Karena Pemerintah Daerah (Pemda) sedang menyulap bekas kawasan pertambangan menjadi obyek wisata, yang mirip dengan suasana ala koboi.
Ambisi Pemda untuk menjadikan Sawahlunto sebagai daerah tujuan wisata, memang sangat tepat dan beralasan. Karena sejak penambangan batu bara dihentikan pada tahun 2000, sektor pariwisata yang menjadi andalannya.

Dengan modal bangunan tua peninggalan Belanda serta bekas kota tambang, Sawahlunto dijadikan living museum, berbagai bangunan tua dan bekas pertambangan dijadikan objek wisata.
Sawahlunto memiliki kawasan pertambangan yang unik. Memang dulu, Kota Lama Sawalunto merupakan kota tambang tertua di Indonesia. Dulu memang dikenal sebagai penghasil batu bara, seiring dengan waktu dan persediaan yang sudah mulai berkurang akhirnya julukan tersebut sudah hilang ditelan waktu. Kawasan pertambangan ini yang menjadi andalan utama sebagai tujuan wisata.

Kota ini juga ada peninggalan bangunan Belanda yang kokoh. Cagar budaya sejarah ini masih terpelihara dengan baik. Tak ada pemugaran yang berarti selama ini, sehingga kondisi bangunan masih seperti aslinya.
Bahkan stasiun kereta api dengan relnya yang masih utuh. Stasiun yang dibuat zaman Belanda ini masih terdapat alat pemutar rel kereta api yang sampai kini masih berfungsi. Malah Sawahlunto masih menyimpan gerbong yang terbuat dari kayu, kondisinya masih utuh. Sayangnya, lokomotif uap dengan bunyi sirene dan kepulan asapnya yang pernah melegenda saat pertambangan masih marak, kini tak bisa dipakai lagi. Untuk itu, Pemerintah Daerah mendatangkan lokomotif uap dari Museum Kereta Api Ambawara, yang rencananya akan dikirim pada 2009.

Yang lebih menarik lagi, ada terowongan yang masih layak dimasuki. Terowongan kuno sepanjang 500 meter dari Kota Sawahlunto dengan Muara Kalaban, kondisinya masih bagus bahkan 5 KM rel kereta api juga masih bagus. Sehingga wisatawan akan menikmati perjalanan kereta uap untuk mengenang kejayaan Sawalunto tempo doeloe. Apalagi penumpang berpakaian ala koboi, sehingga menjadi kenangan tersendiri.
Juga ada gelanggang pacuan kuda. Luas lahan arela pacuan mencapai 39,69 Ha dengan sarana track pacuan sepanjang 1.400 meter dan lebar 20 meter dilengkapi kandang kuda dengan kapasitas 200 ekor juga ada Mounting Yard, Saddling Paddock dan Jalan Kuda.

Bahkan gedung pusat kebudayaan yang didirikan pada tahun 1910 masih sempurna. Awalnya gedung ini bernama Gluck Auf, merupakan tempat berkumpul pejabat colonial untuk berdansa dan berpesta, lalu gedung ini bernama gedung Bola berfungsi sebagai arena billiard dan bowling. Gedung ini berfungsi sebagai tempat pertemuan para pejabat colonial. Sejak kemerdekaan, gedung ini digunakan oleh masyarakat untuk pertunjukan seni dan berubah nama menjadi gedung Pertemuan Masyarakat. Dan kini menjadi gedung kesenian dan kebudayaan.
Untuk wisata relegi, ada bangunan masjid kuno yang menarik. Semula bangunan mesjid ini adalah gudang mesiu. Fungsi dan bentuk bangunannya memang sudah berubah dari bangunan semula. Namun cerobong bangunan sudah dirubah digunakan sebagai minerat mesjid yang berupa menara dengan tangga memutar ke dalamnya. Atap bangunannya telah menjadi kubah. Walaupun telah mengalami cukup banyak perubahan mesjid ini merupakan suatu yang menarik dikunjungi.

Ada juga bangunan Gereja peninggala Belanda. Bangunan dengan gaya arsitektur kolonial (art deco) ini mempunyai suatu keunikan tersendiri dan merupakan sala satu elemen yang merupakan satu kesatuan dalam sejarah berdirinya dan tumbuhnya Kota Sawahlunto.
Yang tak kalah asyik dan menariknya, Batu Sandaran yang antik. Batu sandaran ini terletak dikelurahan Balai Batu sandaran yang terletak di jalur lingkar luar Selatan Kota Sawahlunto. Obyek ini berasal dari legenda tentang beberapa sesepuh adat bermusyawarah di tempat tersebut dan bersandar pada jajaran batu yang berbentuk sandaran, yang masih ada sampai saat ini.

Obyek wisata lain yang melengkapi kota Sawahlunto, ada Danau Kandi. Ada ekoswisata. Ada Taman Safari Mini. Ada Waterboom. Ada tempat makam Prof.MR.H Muhammad Yamin merupakan salah seorang putra terbaik bangsa Indonesia yang dilahirkan dan dimakamkan di Talawi kota Sawahlunto. Sawahlunto terus mempercantik diri menjadi kawasan obyek wisata yang pantas dan layak untuk dikunjungi. (endy)
Info wisata lainnya.
Read more »

Senin, 03 Januari 2011

Taman Wisata Alam Laut Pulau Weh di Aceh

Taman Wisata Alam (TWA) Laut Pulau Weh ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 928/Kpts/Um/12/1982 tanggal 27 Desember 1982 seluas 2.600 Ha.
Secara geografis TWA Laut Pulau Weh terletak pada 0552’ Lintang Utara dan 9552’ Bujur Timur. Sedangkan secara administrasi pemerintahan termasuk Kecamatan Sukakarya, Kotamadya Sabang, Propinsi D.I. Aceh dan dari segi pengelolaan hutannya termasuk Resort Konservasi Sumber Daya Alam Iboih dan masuk pada Sub Balai Konservasi Sumberdaya Alam Propinsi NAD.

Di TWA Laut Pulau Weh, Sabang terdapat terumbu karang, baik karang yang keras maupun karang yang lunak dengan berbagai jenis, bentuk dan warna, yang kesemuanya membentuk gugusan karang yang menarik untuk dinikmati, antara lain karang dengan nama daerahnya karang lupas, karang rusa, karang kerupuk.
Selain terumbu karang, TWA Laut Pulau Weh, Sabang dapat ditemui jenis-jenis ikan karang seperti Angel fish, Tropet fish, Dunsel fish, Sergeon fish, Grope fish, Parrot fish dan lain-lain. Ikan-ikan ini berada di sekitar TWA Laut Pulau Weh dan sebagian merupakan endemik di daerah ini. Selain itu juga banyak ditemukan jenis-jenis ikan ekonomis seperti Tuna, Kakap, Kerapu, Bayan, Pisang-pisangan dan lain-lain.

Kegiatan wisata alam yang dapat dilakukan di TWA Laut Pulau Weh adalah kegiatan wisata tirta seperti berselancar, naik sampan, berenang, memancing, serta menyelam untuk menikmati alam bawah air dengan keanekaragaman terumbu karang serta ikan-ikan karangnya yang indah.
Beberapa fasilitas yang dapat mendukung kegiatan wisata antara lain : pondok-pondok penginapan di sekitar Iboih yang dibangun oleh masyarakat, shelter, MCK, masjid, kios cendera mata dan hotel yang terdapat di Gapang. Selain itu terdapat berbagai fasilitas yang berada di Pulau Rubiah yang dibangun oleh Dinas Pariwisata Dati I D.I. Aceh antara lain : pusat kegiatan menyelam yang dilengkapi dengan fasilitasnya (perahu motor, peralatan selam), mushola, shelter, MCK, rumah jaga, menara pengintai, jalan setapak, taman dan instalasi listrik. Info wisata lainnya.
Read more »

 
informasi tempat wisata di sumatra indonesia